Kamis, 10 Januari 2013

Segera, Penilaian Kinerja untuk Para Guru

Selama 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyelenggarakan berbagai uji kompetensi yang diperuntukkan bagi guru baik dari Uji Kompetensi Awal (UKA) hingga Uji Kompetensi Guru (UKG) yang baru saja usai dilaksanakan November silam. Dari berbagai uji kompetensi ini hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dan masih berada pada rata-rata nilai 40.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa hasil tersebut menjadi gambaran agar peningkatan mutu guru tidak boleh berhenti dan harus dilakukan secara terus menerus. Rencananya pada tahun ini, Kemendikbud juga telah menyiapkan penilaian kinerja untuk para guru.

"Jangan sampai gurunya jelek, harus diperbaiki terus. Jadi output siswanya juga ikut membaik dan semakin baik," kata Nuh.

Berdasarkan data dari Kemendikbud, jumlah guru di Indonesia saat ini tercatat sekitar 2,9 juta guru dan tiap tahun sekitar 33.000 guru yang pensiun. Untuk itu, penyediaan guru dan peningkatan mutu guru selalu menjadi program yang wajib dilakukan. Salah satunya seperti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang dianggap mampu meningkatkan kualitas guru.

"Kompetensi guru yang ikut PLPG ini meningkat setelahnya. Ini berarti bagus," ujar Nuh.

Sementara untuk UKG yang terus mendapat kritikan dari berbagai pihak ini dianggap telah mampu memetakan kondisi guru yang ada di Indonesia saat ini. Dengan demikian, pengembangan keprofesian melalui diklat diikuti dengan penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan.

"UKG itu untuk memetakan. Rata-rata sudah dapat kemudian hasil daerah juga ada. Ini tinggal dilanjut penilaian kinerja saja," jelas Nuh.

Seperti diketahui, penilaian kinerja guru ini nantinya akan menjadi angka kredit guru yang didasarkan pada jumlah tatap muka dan durasi mengajar sesuai ketentuan. Selanjutnya, angka kredit guru ini menjadi landasan untuk kenaikan pangkat dan jabatan guru.

Sementara diklat guru yang didasarkan pada hasil UKG ini akan dilaksanakan dengan empat cara yaitu sistem online, offline interaktif komputer, diklat melalui modul dan tatap langsung. Dengan empat cara ini, harapannya seluruh guru dapat terjangkau untuk mengikuti diklat pada 2013 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar