Minggu, 28 Oktober 2012

Kemendikbud siapkan uji publik kurikulum baru

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah mempersiapkan uji publik kurikulum baru pendidikan nasional yang rencananya digelar pada Desember mendatang.

"Kurikulum baru itu sekarang masih dirumuskan tim terkait naskah akademik dan kaji ulang sebelum uji publik," kata Mendikbud Mohammad Nuh.

"Dalam uji publik nanti, masyarakat punya kesempatan untuk mengkritik dan memberi saran, lalu tim akan merampungkan untuk dilaporkan kepada Wapres," katanya.

Tentang waktu pelaksanaan kurikulum baru itu, ia mentargetkan kurikulum baru sudah mulai dapat diterapkan pada tahun pelajaran baru 2013/2014.

"Karena itu, kami mengharapkan masukan dari masyarakat agar kurikulum baru nanti benar-benar sesuai dengan harapan kita semua untuk mencetak generasi berkarakter," katanya.

Rancangan perbaikan kurikulum itu mengandaikan perubahan persentase pembelajaran akademik dengan pendidikan karakter yang diatur seimbang.

Kurikulum baru pendidikan akan pangkas jumlah mata pelajaran


Kurikulum baru pendidikan nasional yang tengah dipersiapkan pemerintah bersama tim penyusun nantinya akan memangkas jumlah mata pelajaran menjadi lebih sedikit sehingga meringankan peserta didik, kata Wamendikbud bidang Pendidikan Musliar Kasim.

"Jumlah mata pelajaran yang banyak membebani siswa dan membuat siswa menjadi bosan. Kurikulum mendatang yang sedang disusun oleh tim terdiri atas para pakar dan tokoh pendidikan seperti Franz Magnis Suseno, Prof Juwono Sudarsono dan lainnya akan ditekankan pada model pembelajaran tematik dan lebih mengarah pada pendidikan karakter," kata Musliar dalam jumpa pers bersama Wamendikbud bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti terkait Gerakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa di Jakarta, Kamis petang.

"Pendidikan karakter akan lebih banyak dipelajari siswa di tingkat sekolah dasar dimulai sejak dini, semakin tinggi jenjangnya pelajaran terkait pendidikan karakter berkurang dan diganti dengan pelajaran keilmuan," kata Musliar dan menambahkan perubahan kurikulum tersebut merupakan program besar Kemdikbud dimulai sejak tahun 2010.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kisi-kisi UKG Gelombang 2

Uji Kompetensi Guru (UKG) sebagai sarana pemetaan kompetensi cukup berhasil diselenggarakan pada gelombang pertama. UKG sebagai dasar kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (continuing professional development) serta sebagai bagian dari proses penilaian kinerja untuk mendapatkan gambaran yang utuh terhadap pelaksanaan semua standar kompetensi, terus akan dilanjutkan ke gelombang berikutnya. Pemerintah (Kemdikbud) berencana menyelenggarakan UKG online gelombang kedua pada bulan Oktober 2012. Peserta UKG online akan dilakukan validasi dan verifikasi data terlebih dahulu oleh Badan PSDMPK-PMP melalui LPMP dan Dinas Kabupaten/Kota. Peserta diharapkan melakukan pemutakhiran datanya di dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. Data-data yang harus di cek kebenarannya meliputi No Peserta Sertifikasi, NUPTK, Mata Pelajaran Yang akan diujikan, jenjang dan TUK (tempat Uji Kompetensi). Pemutakhiran data sangat penting agar pada saat ujian peserta dapat mengikuti ujian dengan soal yang sesuai dengan bidang sertifikasinya. Pemutakhiran data peserta di dinas pendidikan kabupaten/kota serentak akan dimulai pada tanggal 15 Agustus - 16 September 2012 

Kisi-kisi UN 2013 bisa didownload bulan Oktober

Pemerintah berencana mempublikasikan Kisi-kisi UN 2013 pada bulan Oktober. Kisi-kisi UN 2013 tersebut bisa download nantinya di situs sman1bdr.blogspot.com  ini. Rencana pemerintah untuk membuat 20 variasi / paket soal ujian nasional (UN) untuk setiap mata pelajaran di setiap ruang ujian, memerlukan persiapan khusus. Persiapan tersebut di antaranya pemerintah mempercepat sosialisasi kisi-kisi soal UN 2013 pada bulan ini. Dengan berbekal kisi-kisi tersebut, calon peserta UN bisa lebih dini mempersiapkan diri, juga para guru pembimbing akan memberikan arahan secepatnya dengan mengacu pada kisi-kisi yang dibuat Kemdikbud dan BSNP tersebut.

Pada tanggal 14 September Kabalitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro di Jakarta menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan pembuatan draf kisi-kisi soal UN, terutama untuk SMA sederajat. Beliau menjelaskan bahwa draf kisi-kisi soal itu harus lebih dulu dilaporkan ke Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Setelah mendapat pengesahan dari BSNP, baru kisi-kisi ini dilansir atau disebarkan ke masyarakat. Sehingga bisa dimanfaatkan para guru dan siswa jelang menghadapi UN tahun 2013. 

Perubahan Soal UN 2013

Materi Soal UN untuk tingkat SMA / MA / SMK dan yang sederajat untuk tahun 2013 direncanakan berubah. Perubahan tersebut menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah untuk mengintegrasikan hasil ujian nasional untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri dengan SNMPTN jalur undangan. Soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK nantinya akan didesain untuk mengukur prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada akhir September 2012 akan membahasnya bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh mengatakan, pemanfaatan hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan. Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid akibat tingginya dugaan kecurangan. Tujuannya beban siswa berkurang. Tidak hanya meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN.

Mengenal 20 Paket Soal UN 2013

Dalam perkembangan ujian nasional, soal UN sejak ujian ini diperkenalkan sudah didesain lebih dari 1 (satu) paket. Selama beberapa tahun soal UN menggunakan dua paket, yaitu paket A dan paket B dengan tujuan untuk memperkecil angka kecurangan. Pada pelaksanaan UN 2012 soal dibuat sekitar 5 paket khususnya untuk jenjang SMA/MA. Kelima paket naskah ujian untuk tiap mata pelajaran yang akan dibagikan secara acak pada para peserta UN. Hal ini untuk mencegah kecurangan pada peserta didik. Juga untuk mencegah kemungkinan pelaksanaan ujian yang tidak jujur atau bocor. Begitu juga dengan tingkat SMP/MTs menggunakan 5 paket soal, yakni paket A, B, C, D dan E.

Sedangkan untuk naskah soal UN para peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD) hanya terdiri atas satu paket saja untuk tiap mata pelajaran saja. Pembuatan dan penggandaan naskah juga ditangani langsung oleh masing-masing daerah.

2013, Soal UN SMA/MA Dibuat 10 Paket?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) sudah menyiapkan kebijakan baru untuk pelaksanaan ujian tahun depan. Salah satunya dengan menambah jumlah paket soal menjadi  10. Saat ini ada 5 paket soal yang disiapkan untuk siswa. Langkah tersebut untuk meminimalisir kecurangan dan mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan di Indonesia.

Menurut narasumber di Kemendikbud, penambahan paket soal adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu dan mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan dari negara tetangga. Namun tingkat kesulitan tetap disesuaikan dengan standar masing-masing jenjang pendidikan, semakin tahun siswa harus dituntut memiliki kemampuan yang lebih tinggi sehingga mampu menyelesaikan UN yang kesulitannya lebih tinggi pula.

Penambahan paket soal juga sudah pernah diungkapkan Mendikbud dengan alasan untuk meningkatkan mutu juga untuk menekan praktik kecurangan dalam pelaksanaan ujian, selain itu percetakan juga akan diperbaiki. Saat ini ada 4 daerah mencetak naskah, yaitu Surabaya, Kudus, Semarang dan Riau.

Sementara itu, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) mengatakan masyarakat jangan khawatir dengan rencana pemerintah menambah jumlah paket soal dan tingkat kesulitan pada soal UN tahun depan. Pasalnya semua akan dilakukan sesuai pedoman yang berlaku, dan semua siswa akan dibiasakan dengan soal-soal tertentu dalam bentuk kisi-kisi soal ujian.

Di sini kami berpendapat semakin banyak paket soal diberikan semakin tinggi dipertaruhkan nilai kejujuran. Semoga kebijakan-kebijakan yang akan dibuat pemerintah dengan berbagai alasan yang positif ini , bisa diterima positif oleh masyarakat .